Uji Performa 3G Dan 4G Telkomsel Di Daerah Bogor Jawa Barat

Pada 19 April lalu Selular melakukan ujicoba kehandalan jaringan 2G/3G operator Telkomsel. Pengujian dilakukan dalam keadaan bergerak (mobile) dalam rute Bandung - Bogor berjarak sekitar 120 kilometer. Rute ini dipilih Telkomsel untuk membuktikan performa kualitas jaringan di jalur padat Jawa Barat. Ujicoba dilakukan pada hari Sabtu, di-mana lonjakan trafik di jalur tesebut cukup tinggi, seperti di kawasan Puncak - Bogor.


“Pengujian yang kami lakukan menggunakan beberapa parameter, seperti CSSR (call setup success ratio), CST (call setup time), CCSR (call completion success rate), MOS (mean opinion score) dan RxL (reception level)”, ujar Joko Setio, General Manager Network Telkomsel Drive II Jabodetabek. Paremeter tersebut merupakan standar level yang kerap digunakan operator-operator selular untuk menganalisa tingat kualitas layanan dan jaringan.


Dalam pengujian pihak Telkomsel menggunakan Software NEMO untuk mengukur parameter kualitas jaringan. Software NEMO ditanamkan di ponsel Nokia N95, dan paparan visual test ditayangkan via TV out ke layar plasma di bus yang kami gunakan. Berikut hasil ujicoba yang kami lakukan.


Start mulai dari Hotel Gran Aquila Bandung. Menuju Bogor lewat wilayah Padalarang. Jalan yang berkelok-kelok sengaja dilalui untuk membuktikan kualitas sinyal Telkomsel tetap berada diatas rata-rata. Pola ujicoba dilakukan dengan melakukan telpon dan video call.


Setelah diseligi aksi sosial Telkomsel Spirit si wilayah Cianjur, rombongan drive test sampai di titik akhir yakni di sebuah restoran di jalan Pajajaran, Bogor. Di sesi ini kami diperlihatkan demo video call conference antar regional Telkomsel yang juga menjalani drive test di hari yang sama. Antara lain di wilayah Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Tapi sayang, dengan alasan buruknya cuaca, demo ini kurang berhasil dilaksanakan dengan sempurna.


Summary Drive Test Telkomsel

sumary 3g test


Mengenal NEMO


Dalam dunia monitoring jaringan dikenal dua software yang cukup populer, yang pertama hadir yakni TEMS Investigation dan TEMS pocket dari Ericssson. Dan kemudian yang belakangan muncul yakni NEMO indoor dan outdoor (keluaran Nokia). Masing-masing software mempunyai karakter keunggulan tersendiri, meski prinsip kerjanya serupa. NEMO yang digunakan saat Drive Test misalnya, dapat monitoring hanya dengan membuat poin-poin di ponsel, dan analisa datanya cukup user friendly dengan software NEMO handy.


Box - Keterangan :

1.    CSSR: merupakan prosentase tingkat keberhasilan panggilan yang ditentukan oleh ketersediaan kanal suara yang dialokasikan. Tingkat kesuksesan ditandai dengan nada sambung (berbunyi tut.. tut.atau terdengar ring back tone), yang selanjutnya “connected" di layar ponsel. Paremeter nilanya adalah:

-    Bila angkanya > 95% - sangat baik

-    Antara 90% - 95% - baik

-    Antara 80% - 90% - cukup baik

-    Angka <80% - kurang baik

2.    CST: adalah waktu yang dibutuhkan (kecepatan) untuk melakukan panggilan ke pihak yang dituju, dalam hal ini dimulai saat pelanggan menekan tombol “call/yes" hingga mendengar nada panggil (ukuran kecepatan dalam detik).Paremeter nilainya adalah

-    Jarak antara 1-4 detik - sangat baik

-    Jarak antara 4 - 8 detik - baik

-    Jarak antara 8-10 detik - cukup baik

-    Jarak >10 detik - kurang baik

3.    CCSR: merupakan prosentase tingkat kesuksesan suatu hubungan sejak tersambung hingga salah satu pihak melakukan pemutusan. Parameter sukses adalah komunikasi tanpa putus, tidak terjadi drop call. Parameter nilainya adalah :

-    Bilang angkanya > 98% - sangat baik

-    Antara 93% - 98% - baik

-    Antara 88% - 93% - cukup baik

-    Angka <88% - kurang baik

4.    MOS : menggambarkan tingkat kejernihan (kejelasan) suara dalam suatu komunikasi yang diukur dalam skala antara 0-5. Parameter nilainya adalah :

-    Antara 3 -5 detik - kualitas suara baik sekali

-    Antara 2- 3 detik - baik

-    Antara 1-2 detik - cukup baik

-    Angka 1 < 1 detik - buruk

5.    RxL: adalah tingkat kekuatan sinyal dijaringan 2G yang diterima ponsel, sedang untuk 3G menggunakan istilah RSCP (received signal code power). Parameter nilainya adalah:

-    Antara -47 dBm s/d -110 dBm - sangat baik (diatas -85 dBm)

-    Antara -92 dBm s/d -85 dBm - baik

-    Antara -105 dBm s/d -92 - cukup baik

-    Angka < -105 dBm - kurang baik

Sedang untuk RSCP parameter nilanya adalah :

-    Angka > -85 dBm - sangat baik

-    Antara -98 dBm s/d -85 dBm - baik

-    Antara -108 dBm s/d -98 dBm - cukup baik

-    Angka < -108 dBm - kurang baik

Comments